Persembahan 80 Tahun Yulfita Raharjo, Perspektif Kesetaraan Gender3 min read
Jakarta, Humas LIPI. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laksana Tri Handoko, mengenal Yulfita Rahadjo pertama kali saat menjadi narasumber acara di Bappenas, melalui paparannya yang menekankan kesetaraan gender dan ramah pada penyediaan ruang ibu menyusui, serta menciptakan generasi atau anak-anak penerus yang lebih baik. “Saya baru mengetahui betapa pentinya kesetaraan gender khususnya dalam konteks kerja, yang mana LIPI di anggap sebagai lembaga yang cukup ramah akan kesetaraan gender,” tutur Handoko dalam Webinar Peluncuran Buku Kependudukan dan Pembangunan:Persembahan Untuk Dr. Yulfita Raharjo, pada Jumat (11/12).

Bagi Handoko, Buku Kependudukan dan Pembangunan: Persembahan Untuk Dr. Yulfita Raharjo, yang ditulis oleh beberapa peneliti LIPI adalah sebuah karya yang dipersembahkan tepat pada ulang tahun Ibu Yulfita yang ke-80 tahun. “Kegiatan ini merupakan kebanggaan untuk LIPI. Kita lihat hal-hal ini lah jadi kontribusi peneliti yang secara terus menerus menekuni topik tertentu secara serius dan konsisten,” kata Handoko. “Selamat buat Ibu Yulfita Raharjo yang menjadi sosok teladan dan contoh bagi generasi penerus, dan menjadi inspirasi bagi yang masih aktif untuk tetap tekun dalam bidangnya,” tambahnya.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti, mengatakan, dirinya mengenal Yulfita bukan sebagai Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI pada saat itu, akan tetapi lebih pada karya beliau yang mengenalkan penelitian pada pendekatan kualitatif dan kesetaraan gender. Konsistensi dalam keilmuwan memberikan sumbangan yang lebih luas dalam pengembangan gender. “Cara berpikir yang lugas dan gaya yang tegas dalam penelitian gender. Saat ini kita harus berani berkolaborasi atau bersinergi dengan lembaga lain dalam melakukan penelitian,” ungkap Nuke

Menyoal Yulfita Raharjo di era-nya saat itu, Kepala LIPI periode 2010-2014, Lukman Hakim, menyebutkan, Ibu Yulfita merupakan penasehat tidak resmi untuk LIPI, beliau tidak segan untuk mengkritik atau memuji-nya terkait LIPI. “Banyak hal yang diwariskan oleh Ibu Yulfita seperti penelitian beliau dengan pendekatan kualitatif yang kuat serta beliau membangun kesetaraan gender,” ucap Lukman.
Dalam hal penelitian, Ibu Yulfita banyak melakukan kerjasama internasional dan mengerjakan projek-projek besar. “Ibu Yulfita mempunyai karakter kuat, dan kaderisasi yang diturunkan sangat tampak. “Terlihat sampai saat ini, Pusat Penelitian Kependudukan LIPI sangat berkembang dengan pendidikan yang baik, dan penelitian yang bagus,” sebut Lukman

Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Hery Yogaswara, mengakui, Ibu Yulfita Raharjo meneruskan hasil-hasil karya yang sangat baik dan berat bagi penggantinya. Buku ini dibuat dengan pendekatan secara kualitatif. “Kegiatan seperti ini akan kita tradisikan untuk apresiasi bagi peneliti yang mempunyai prestasi, dimana ini disebut sebagai Yulfita legasi,” jelas Herry. “Untuk generasi yang muda, agar terus menerus memberikan karya terbaiknya,” imbuhnya. (suhe/ed.mtr)
