Seputar Kegiatan PPK

Rapport yang diinisiasi oleh Kartu Nama2 min read

November 30, 2020 2 min read

author:

Rapport yang diinisiasi oleh Kartu Nama2 min read

Reading Time: 2 minutes

Membangun rapport atau kedekatan dengan informan adalah salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian lapangan, apalagi jika menggunakan pendekatan kualitatif. Ada banyak cara yang dilakukan oleh peneliti untuk dengan segera mendapatkan trust dari informan sehingga data yang bersifat hidden atau personal terutama yang berupa persepsi atau pendapat informan dapat segera tergali. Kecepatan ini penting mengingat jumlah hari penelitian lapangan yang biasanya “diberikan” oleh pemerintah terbatas (10-14 hari). 

Membangun rapport merupakan salah satu keahlian Mas Fadjri, demikian saya memanggil Dr. Fadjri Alihar. Ada banyak teknik yang dipergunakan oleh Bos Fadjri (panggilan akrab lain yang kerap saya pergunakan) seperti yang telah ditulis oleh Anak Muda Ekologi Manusia (https://kependudukan.brin.go.id/seputar-kegiatan-ppk/dr-fadjri-alihar-diplomasi-kopi-dan-batu-akik/). Teknik tersebut adalah penggunaan kartu nama.

Pada awal-awal bergabung dengan P2K – LIPI, saya tidak pernah memiliki kartu nama, apalagi dipergunakan secara sadar untuk keperluan penelitian lapangan. Mas Fadjri lah yang menunjukkan kegunaan kartu nama dalam membuka percakapan serta membangun kedekatan dengan informan.

Pada suatu kesempatan penelitian lapangan, setibanya kami di hotel tempat menginap, tiba-tiba Mas Fadjri bilang dia lupa bawa kartu nama. Segera saja, si Bos memutuskan agar kami keluar mencari tempat pencetakan kartu nama. Dengan gaya bercandanya beliau menceritakan bahwa kartu nama bisa menjadi jalan masuk menuju ke pembicaraan yang lebih mendalam. Di tempat pencetakan, beliau meminta agar gelarnya ditulis dengan Dr. rer.Pol. Gelar S3-nya dalam dunia akademik di Jerman. Si Bos menyatakan bahwa Dr. rer.Pol. memiliki potensi untuk menjadi bahan pembicaraan awal ketimbang hanya Dr. Keesokan harinya, setelah mampir mengambil kartu nama, kami masuk ke salah satu lembaga pemerintah di daerah, tanpa janji sebelumnya. Kartu nama langsung disodorkan kepada penerima tamu dan sedikit penjelasan tentang LIPI langsung mengantar kami ke ruangan “Kepala Dinas”. Setelah bersalaman, benar saja, pertanyaan dari “Kepala Dinas” adalah tentang gelar Dr.rer.nat. tersebut? Maka kemudian kelaurlah penjelasan tentang gelar yang disertai dengan bumbu-bumbu kisah kuliah di Jerman yang selalu diselingi oleh gelak tawa. 10-15 menit berlalu, pertanyaan-pertanyaan dalam konteks penelitianpun dengan cepat terjawab. 

Salam hormat Bos. Terima kasih telah menjadi guru sekaligus teman bagi kami.

(Rusli Cahyadi, peneliti di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI)

Author

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *